Tertangkap Mau Mencuri, Bocah SD di Magetan Ini Dihajar Massa Sampai Babak Belur

 Perlindungan Anak tak berlaku di Magetan, Jawa Timur.
Warga sebuah dusun di sana tega menghajar seorang bocah SD hingga bonyok.

Meski tepergok berbuat jahat, tindakan massa yang main hakim tentu tidak dapat dibenarkan, apalagi terhadap anak kecil.

Kisahnya bermula ketika bocah berinisial GL tepergok masuk rumah toko milik Rusmini, warga Dusun Karang, Desa/Kecamatan Panekan, Magetan, Rabu (25/11/2015) dini hari.

"Anak itu masuk lewat atas pintu yang belum ditutup. Kebetulan suami saya baru pulang dari Nganjuk, kemudian dengar ada orang yang memanjat," kata Rusmini.

Samani, suami Rusmini, lantas keluar rumah dan ternyata benar, terlihat seseorang masuk rumah.
"Setelah masuk toko, baru suami saya menangkap dan memanggil warga sekitar," ujar Rusmini.

Rupanya warga sudah sangat kenal dengan bocah SD kelas 6 itu.

Saking geramnya, warga pun menganiaya bocah berbadan kurus itu hingga babak belur.
"Dia sering mencuri di lingkungan sini, bukan hanya sekali ini," kata Rusmini.

Untung ada perangkat desa yang menyelamatkan GL dari keberingasan massa. Ia membawa bocah itu masuk rumahnya sehingga tidak sampai menderita luka parah, kemudian diserahkan ke Polsek Panekan.

Kapolsek Panekan, Resor Magetan AKP Suyatni, yang dikonfirnasi Surya membenarkan kejadian itu.
"Pelaku bernama GS, siswa kelas 6 Sekolah Dasar," kata Suyatni.

Menurut dia, lantaran pelaku masih di bawah umur maka akan dilakulan mediasi antara keluarga pelaku dan dan korban.

"Kami berusaha menempuh jalan kekeluargaan agar bisa dilakukan pembinaan. Karena pelaku masih anak anak," kata AKP Suyatni seraya meminta wartawan untuk tidak mengambil gambar pelaku.

Saat SURYA.co.id ke markas Polsek Panekan, pelaku didampingi aparat desa setempat dan keluarganya, masih dimintai keterangan diruang penyidik Polsek Panekan.

Sumber: tribunnews

Subscribe to receive free email updates: