Hotspot masih ada, 1 unit helikopter Riau dikirim ke Sumsel

Untuk memaksimalkan operasi udara pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel, satu unit helikopter yang sebelumnya beroperasi di Riau kini dikirim ke Sumsel. Dengan begitu, total helikopter yang beroperasi di wilayah itu sebanyak tujuh unit dan dua unit pesawat BE 200.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Wille Rampangilei mengungkapkan, titik api (hotspot) di Sumsel saat ini jauh berkurang dibanding bulan-bulan sebelumnya. Meski demikian, pemadaman terus dilakukan hingga api padam total.

"Hotspot memang ada ada, tapi jauh menurun," ungkap Willem, Rabu (11/11).

Menurut dia, dari pantauan tim darat dan udara, ada beberapa kebakaran baru yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut penyebab munculnya api tersebut.

"Untuk api yang kecil-kecil masih ada di OKI. Kita masih perlu penyelidikan, apakah terbakar dari bawah atau sengaja dibakar baru oleh orang-orang tertentu," kata dia.

Oleh karena itu, dengan adanya penambahan satu helikopter baru, dapat memaksimalkan pemadaman. Helikopter itu dioperasikan bersatu enam helikopter lain dan dua unit pesawat BE 200.

"Kita tambah satu heli lagi ke Sumsel biar lebih maksimal. Tadinya, heli itu beroperasi di Riau," pungkasnya.

Sumber: Merdeka

Subscribe to receive free email updates: